Bukan Cibiran di Medsos, Ini yang Paling Bikin Pemain Timnas U-16 Down / Sabtu 29 September 2018, 10:37 WIB
Cibiran dari netizen ternyata bukan hal yang bisa menjatuhkan pemain timnas Indonesia U-16. Lalu apa? Ini kata Psikolog tim, Laksmiari Saraswati.
Timnas U-16 saat ini sedang berjuang di Piala Asia 2018. Mereka sudah menjejak ke babak perempatfinal, dan akan menghadapi Australia di stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Senin (1/10/2018).
Beberapa pemain tampil tak sesuai harapan netizen dalam dua pertandingan terakhir. Mereka pun mendapatkan komentar negatif di media sosial.
Asti menilai bahwa hal itu bukan menjadi pukulan terberat untuk pemain timnas U-16. Gangguan cedera yang harus membuat mereka absen lama adalah yang bisa membuat mereka down.
Sebagai contoh, Sutan Diego Armando Ondriano Zico, yang menurun pasca mengalami cedera yang cukup parah. Meski kondisinya kini sudah membaik, ketajamannya masih belum pulih. Di Piala Asia kali ini, dia baru membukukan satu gol.
"Cedera yang pasti. Itu tak usah anak-anak ini. Di semua cabang olahraga kalau atlet sudah cedera, itu butuh effort untuk membuat mereka bisa kembali," kata Asti dalam perbincangan dengan detikSport di Grand Dorsset Subang.
"Ada banyak versi tentang cedera. Ada orang yang bilang 'anak laki nggak boleh nangis, anak laki harus kuat'. Kalau saya ya misal mau nangis dan ya nangis."
"Nangis itu tak ada kaitannya sama cengeng, tidak ada kaitannya dengan kuat. Semakin maksa tidak boleh nangis, semakin maksa harus kuat, semakin kamu menyangkal diri, kalau meledak di saat yang tak tepat akan bahaya," psikolog yang juga bertugas di timnas panjat tebing dan timnas atletik itu menambahkan.
"Atlet justru harus tahu kapan harus menangis. Setelah itu harus segera bangkit lagi," kata Asti lagi.
Timnas U-16 saat ini sedang berjuang di Piala Asia 2018. Mereka sudah menjejak ke babak perempatfinal, dan akan menghadapi Australia di stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Senin (1/10/2018).
Beberapa pemain tampil tak sesuai harapan netizen dalam dua pertandingan terakhir. Mereka pun mendapatkan komentar negatif di media sosial.
Asti menilai bahwa hal itu bukan menjadi pukulan terberat untuk pemain timnas U-16. Gangguan cedera yang harus membuat mereka absen lama adalah yang bisa membuat mereka down.
Sebagai contoh, Sutan Diego Armando Ondriano Zico, yang menurun pasca mengalami cedera yang cukup parah. Meski kondisinya kini sudah membaik, ketajamannya masih belum pulih. Di Piala Asia kali ini, dia baru membukukan satu gol.
"Cedera yang pasti. Itu tak usah anak-anak ini. Di semua cabang olahraga kalau atlet sudah cedera, itu butuh effort untuk membuat mereka bisa kembali," kata Asti dalam perbincangan dengan detikSport di Grand Dorsset Subang.
"Ada banyak versi tentang cedera. Ada orang yang bilang 'anak laki nggak boleh nangis, anak laki harus kuat'. Kalau saya ya misal mau nangis dan ya nangis."
"Nangis itu tak ada kaitannya sama cengeng, tidak ada kaitannya dengan kuat. Semakin maksa tidak boleh nangis, semakin maksa harus kuat, semakin kamu menyangkal diri, kalau meledak di saat yang tak tepat akan bahaya," psikolog yang juga bertugas di timnas panjat tebing dan timnas atletik itu menambahkan.
"Atlet justru harus tahu kapan harus menangis. Setelah itu harus segera bangkit lagi," kata Asti lagi.
No comments